Kamis, 26 Januari 2012

KU MEMINTA PADAMU YA ALLAH

Hidup yang kujalani begitu berliku
Hingga aku berada di titik ini, sebuah titik kehidupan yang membuatku tersadar. Apa yang terjadi sekarang adalah sebuah refleksi dari semua perkataan negatif yang diijabah oleh Allah sebagai sebuah doa.
Aku hanya ingin berteriak " PUAS KALIAN SEMUA ". 

Ya Allah, apa yang terjadi, memang karena kebodohanku. Jika Engkau membuat ini terjadi, aku tau ini adalah hukuman terbaik yang Kau beri untukku. Hukuman terbaik yang Kau beri yang membuatku harus lebih mendekat kepadaMu. Walau aku belum memilih jalan yang mana yang harus aku tempuh. Ya Allah, dimata manusia hukuman ini amatlah buruk, tapi aku yakin ada maksud baik dari semua ini.

Ya Allah, aku ikhlas menjalani ini semua, walau aku harus akui ini terlalu berat untuk aku jalani. Tapi ya Allah... tetap bantu aku, tetap berada di sampingku, tetap bantu aku melewati semua hukuman ini dengan baik. Aku bukan pengecut yang tak mau bertanggung jawab terhadap apa yang aku lakukan. Tapi permudah semuanya....

Tetap murahkan lah rezeki untuk hambamu yang hina ini. Yang terlalu banyak meminta tapi tak pernah bersyukur terhadap apa yang sudah kau beri. Ya Allah, kupasrahkan hidup dan matiku kepadaMu. Karena hanya bergantung kepadaMu lah hidup di dunia ini tak begitu sulit untuk kujalani.
Ku meminta padaMu ya Allah....


Petra Lampung, 25112 at 9.30 am




































Kamis, 21 Oktober 2010

Agar Istri Menjadi Pusat Perhatian Suami

Boleh Copy Paste dari Face book... 

Semoga bermanfaat :)


by "KATA-KATA HIKMAH" on Monday, September 27, 2010 at 2:30pm
 Seorang psikoterapis Doris Helmering menuturkan, “Wanita biasanya memiliki teman wanita yang akrab. Teman terdekat laki-laki umumnya adalah istrinya. Ini berarti, relasi harmonis dalam kehidupan rumah tangga sangat penting bagi laki-laki.”

Suatu hal yang telah cukup dikenal –baik dari sisi sosiologi maupun psikologi— semakin bertambah kedekatan seorang istri dengan suaminya, maka kebahagiaan keduanya akan semakin bertambah. Disebutkan bahwa, menurut para suami, faktor kebahagiaan rumah tangga adalah istri yang menjadi pendamping terbaik bagi mereka.

Dalam bukunya Menyelami Hati Wanita, Abdul Mun’im Qindil menyatakan bahwa untuk menjadi pendamping terbaik bagi suami, berarti istri harus berusaha menjadi pusat perhatian suaminya, dengan senyum manis senantiasa terkembang, pandangannya hangat penuh cinta dan tutur kata lembut penuh kemanjaan.

Dia harus selalu berusaha menjadi seorang bidadari di rumahnya.
Tubuhnya harum mewangi, wajahnya cerah, perilakunya lembut, dan tutur katanya mendatangkan kedamaian di hati,
sehingga suami benar-benar merasa bahwa rumahnya adalah SURGA yang penuh kenikmatan dan kesenangan.

Dia bagaikan bunga yang segar dan menyejukkan mata.
Hatinya bening sebening mata air pegunungan.
Senyumannya manis semanis telaga madu.
Wajahnya terang secerah bulan purnama.
Jika suaminya sakit, dia menjadi dokter pribadinya yang senantiasa setia menemaninya.

Jika dunia gelap di matanya, dia menjadi pelita yang siap menerangi jalannya.
Jika suami kehausan, dia menjadi pelepas dahaga yang menyejukkan.
Pokoknya, apa pun yang dilakukannya selalu menebarkan pesona di mata suaminya.
Kelemahlembutannya dalam memperlakukan suaminya sama dengan perlakuannya terhadap teman-teman dekatnya, penuh keakraban dan senda gurau.


…Untuk menjadi pendamping terbaik bagi suami, istri harus berusaha menjadi pusat perhatian suaminya. Dia harus selalu berusaha menjadi seorang bidadari di rumahnya…

Jadi, bagaimanakah caranya agar Anda menjadi pendamping terbaik suami? Di bawah ini adalah beberapa tips penting agar Anda bisa menjadi pusat perhatian suami, sebagaimana dinyatakan Muhammad Kamil Abdul Shamad dalam bukunya Haqa`iq Taghfulu ‘Anha Az-Zaujat:

1.  MENJAGA PERASAAN SUAMI

Peduli terhadap kebahagiaan suami dan mampu memperlihatkan serta menghormati cintanya merupakan fondasi keharmonisan sejati. Psikolog Marlin Roman menyatakan, “Manusia menyenangi orang yang bisa menjadikannya senang. Inilah yang harus diperhatikan dalam pendidikan dan pelatihan.”

Ketika Anda merasa tidak nyaman dan membenci teman Anda, maka Anda bisa saja menghentikan interaksi dengannya, sampai rasa benci itu hilang. Namun dengan suami, Anda tidak bisa menghentikan interaksi Anda dengannya. Sebesar apa pun kebencian Anda kepada suami, hanya karena dia mengabaikan beberapa hal yang sepele, maka Anda harus tetap berada di sisinya. Anda harus bersamanya ketika makan, bersenda-gurau dengannya, dan lain sebagainya.

2.  BERSABARLAH

Keberadaan Anda sebagai partner suami menuntut Anda untuk bersabar dalam segala hal. Rasulullah bersabda, “Orang muslim jika dia bergaul dengan manusia dan bersabar atas gangguannya, maka dia lebih baik daripada orang muslim yang tidak mau bergaul dengan manusia dan tidak bersabar atas gangguannya.” (HR. At-Tirmidzi: 2431, dishahihkan oleh Al-Albani. Lihat: Shahih Al-Jami’: 6651)

Ada sebuah kisah menarik tentang hal ini. Pada zaman Khalifah Al-Manshur, salah seorang menterinya, Al-Ashma'i, melakukan perburuan. Karena terlalu asyik mengejar hewan buruan, dia terpisah dari kelompoknya dan tersesat di tengah padang sahara.
Ketika rasa haus mulai mencekiknya, di kejauhan dia melihat sebuah kemah. Terasing dan sendirian. Dia memacu kudanya ke arah sana dan mendapati seorang penghuni wanita muda dan jelita. Dia meminta air. Wanita itu berkata, “Ada air sedikit, tetapi aku persiapkan hanya untuk suamiku. Ada sisa minumanku. Kalau engkau mau, ambillah.”

Tiba-tiba wajah wanita itu tampak siaga. Dia memandang kepulan debu dari kejauhan. “Suamiku datang,” katanya. Wanita itu kemudian menyiapkan air minum dan kain pembersih. Lelaki yang datang itu lebih pas jika disebut “bekas manusia”. Seorang tua yang jelek dan menakutkan. Mulutnya tidak henti-hentinya menghardik istrinya. Tidak satu pun perkataan keluar dari mulut perempuan itu. Dia membersihkan kaki suaminya, menyerahkan minuman dengan khidmat, dan menuntunnya dengan mesra masuk ke kemah.

Sebelum pergi, Al-Ashma'i bertanya kepada wanita itu, “Engkau muda, cantik, dan setia. Kombinasi yang jarang sekali terjadi. Mengapa engkau korbankan dirimu untuk melayani lelaki tua yang berakhlak buruk?”
Rasulullah bersabda bahwa agama itu terdiri dari dua bagian: syukur dan sabar…
Jawaban wanita itu mengejutkan Al-Ashma'i. Perempuan tersebut berkata, “Rasulullah bersabda bahwa agama itu terdiri dari dua bagian: syukur dan sabar. Aku BERSYUKUR karena Allah telah menganugerahkan kepadaku usia muda, kecantikan, dan perlindungan. Dia membimbingku untuk berakhlak baik. Aku telah melaksanakan setengah agamaku. Karena itu, aku ingin melengkapi agamaku dengan setengahnya lagi, yakni BERSABAR.

3.  Pelajarilah Bahasa Suami

Laki-laki akan tetap berbicara tentang dirinya saat menceritakan pekerjaannya. Berbeda dengan keyakinan yang membudaya, bahwa laki-laki bicara mengenai dirinya melalui obrolan mengenai pekerjaannya. Istri harus paham ketika suaminya bercerita tentang pekerjaannya, maka sebenarnya dia juga sedang berbicara mengenai masalah-masalah pribadi yang sangat dalam.

Suami, misalnya, pulang ke rumah sambil marah-marah karena pimpinannya di kantor kurang menghargai kerja keras yang dilakukannya. Penyebab yang sebenarnya dia bersikap seperti itu mungkin karena dia takut pekerjaannya belum optimal. Jika Anda langsung menimpalinya dengan menyaranka agar dia siap menghadapinya, bisa menimbulkan reaksi yang tidak Anda harapkan dari dia, yaitu dia malah tidak mau bicara.

Maka sebaiknya Anda tidak bersikap seperti itu, tetapi ciptakanlah suasana lembut yang membuatnya lebih siap untuk menceritakan permasalahannya itu. Artinya, yang perlu Anda lakukan adalah diam mendengarkan ucapannya penuh konsentrasi. Karena pilar pertama relasi adalah mau mendengarkan.
…Islam telah menjadikan ketulusan seorang istri terhadap suaminya setara dengan jihad fi sabilillah dalam hal ganjarannya…
 4.  Jangan Menambah Masalah

Terkadang, ketika teman Anda menghadapi masalah, mungkin Anda bisa menghadirkan kelembutan dan rasa simpati. Dengan demikian Anda telah membantu mengurai benang kusut permasalahan yang dihadapinya. Namun, tatkala suami Anda berada dalam kesulitan, Anda justru berbuat kebodohan yang menambah dia gelisah dengan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang membebani, seperti: “Mengapa itu terjadi?”, “Apa yang akan engkau perbuat?”, dan lain sebagainya. Anda menyampaikan pertanyaan tersebut karena mengira cara itu adalah bentuk kepedulian kepada suami.

Namun sejatinya, dengan pertanyaan itu, Anda menuntut suami agar meyakinkan Anda bahwa segala sesuatu akan berjalan sesuai yang diinginkan. Hal ini menyebabkan dia menyesal telah memberi kepercayaan kepada Anda.

Suami selalu mengatakan, “Saya tidak suka menceritakan urusan pekerjaan kepada istri saya. Jika saya melakukannya, justru saya tidak dapat menuntaskan masalah yang saya hadapi.” Oleh karena itu, alangkah baiknya jika Anda mau menahan perasaan. Benar, cinta Anda begitu besar kepada suami, tetapi Anda gagal menjadi pendamping terbaiknya, karena cinta saja tidaklah cukup. Relasi harmonis sejati akan mendatangkan keintiman yang penuh dengan dinamika. Inilah yang membuat pernikahan menjadi sesuatu yang agung.

Istri muslimah yang shalehah hidup dengan suaminya sepenuh hati, sepenuh perasaan, sepenuh jiwa dan raganya. Perasaan dan pikirannya tidak pernah lepas dari pasangannya. Bukankah Islam telah menjadikan ketulusan seorang istri terhadap suaminya setara dengan jihad fi sabilillah dalam hal ganjarannya? Seorang istri bisa menadapatkan pahala ash-shiddiqin (orang-orang jujur dan tulus) jika selalu jujur dalam tindakan dan ucapannya. Dia juga bisa mendapatkan pahala al-abrar (ahli kebajikan) jika mampu memenuhi semua kewajiban terhadap suaminya. Dia juga bisa mendapatkan pahala asy-syuhada jika ia mampu melewati kesulitan dalam mengurus suami dan anak-anaknya.

…Rumah tangga yang baik bukanlah yang dipenuhi dengan perabotan mewah dan modern. Tapi rumah tangga kebahagiaan yang mampu menyatukan banyak hati yang disinari cinta dan kasih sayang, keserasian, kesetian, dan ketulusan untuk hidup berbagi suka dan duka dalam segala suasana…

Wanita memiliki kemampuan luar biasa dalam menciptakan kehidupan yang baik. Jika dia memiliki impian untuk menyulap rumahnya menjadi kebun surga yang indah, pasti dia mampu melakukannya dengan sedikit biaya. Rumah tangga yang baik bukanlah rumah yang selalu dipenuhi dengan perabotan mewah dan modern. Tapi rumah kebahagiaan adalah yang mampu menyatukan banyak hati yang disinari cinta dan kasih sayang, keserasian, kesetian, dan ketulusan untuk hidup berbagi suka dan duka dalam segala suasana. Betapa besar perhatian Islam dalam urusan cinta!

[ganna pryadha/voa-islam.com/dbs]

Sebuah petunjuk Allah untuku

Sebuah petunjuk dari Allah untukku kubaca hari ini, lewat layar Facebook dari sebuah group yang ku ikuti. Sengaja ku copy, untuk membantu mengingatkan ku kembali ketika berada dalam kondisi yang sama.

Ku hanya bisa berucap syukur alhamdulillah. Terimakasih ya Allah.


MENARIK... Hakikat PIKIRAN dan PERASAAN

by "KATA-KATA HIKMAH" on Thursday, October 21, 2010 at 9:51am
ANDA bukanlah apa yang ANDA PIKIRKAN
dan ANDA bukanlah apa yang ANDA RASAKAN.
Tapi Anda dapat BELAJAR banyak dari apa yang ANDA PIKIRKAN
dan apa yang ANDA RASAKAN...

ANDA adalah ANDA yang MERDEKA...
dari PIKIRAN dan PERASAAN yang MEMENGARUHI ANDA...
dan HANYA ALLAH tempat ANDA bergantung,
So, jangan gantungkan diri ANDA kepada PIKIRAN dan PERASAAN ANDA,
apalagi kepada orang lain di luar sana...

Anda BUKANLAH apa yang Anda PIKIRKAN.
Anda adalah Anda, dan Si Pikiran adalah Si Pikiran.
Anda bertugas sebagai LEADER dan PENGAMAT bagi Si Pikiran.
Jika Si Pikiran sedang NEGATIF, maka cukup amati saja dan beristighfarlah,
dan jika Si Pikiran sedang POSITIF maka SUPPORTlah ia...
Tak perlu stress karena berusaha mengendalikan Si Pikiran,
sebab seringkali justru pikiran yang berhasil mengendalikan Anda...

ALLAH hadirkan PIKIRAN & PERASAAN kepada Anda sebagai UJIAN.
UJIAN dalam bentuk keSENANGan atau penDERITAan.
IBLIS dan Syaitan pun MEMENGARUHI dan MENGGODA manusia melalui PIKIRAN & PERASAAN ini.
Sehingga kita harus LIHAI membedakan mana PIKIRAN & PERASAAN dari Syaitan
dan mana PIKIRAN & PERASAAN dari Tuhan.
 Itu sebabnya kita butuh KITABULLAH untuk memfilternya....
Anda bukanlah PIKIRAN & PERASAAN,
tapi PIKIRAN & PERASAAN memang bertugas memengaruhi Anda...

Karena ANDA bukanlah yang ANDA PIKIRKAN,
maka jika hadir PIKIRAN yang "Bukan-Bukan" maka tenang saja
sebab pelakunya bukanlah Anda,
kecuali jika Anda "mengamini" dan "menikmati" Pikiran yang "bukan-bukan" itu ...
TOLAKlah pikiran yang "bukan-bukan" itu dengan cara MENGABAIKANnya,
TA'AWUDZ, dan BERISTIGHFAR kepada ALLAH.....

Perhatikan EMOSI/PERASAAN Anda...
NASEHATilah ia sesering mungkin dengan AYAT-AYAT Ilahi,
dan mintalah Allah agar menTENANGkan sang EMOSI.
Anda bukanlah EMOSI yang Anda rasakan.
Anda mah Anda, EMOSI mah ya Emosi.
Kalau EMOSI sedang menTEROR Anda dan tidak mau diajak berDAMAI,
maka berdo'alah "Hasbunallah wani'mal wakiil, ni'mal maula wani'man nashiir"
(Artinya : Cukup Allah bagiku sebagai Pelindung dan Penolong dan Allah lah sebaik-baik Pelindung dan Penolong)

So, Tidak perlulah PIKIRAN dan PERASAAN Anda...
menganalisa TAKDIR Allah yang belum terjadi atas diri Anda...
sehingga Anda GELISAH karena analisa Anda dan bukan GELISAH karena takdir Nya...
sebab takdir-Nya nanti masih BELUM TERJADI pada diri Anda ....
kalaupun kelak sudah TERJADI dan Anda tidak menyukainya maka TERIMALAH,
karena takdir itu pasti yang TERBAIK (baca : tercocok) untuk Anda, PASTI!!!

Sehingga lebih baik RASAkan saja keHADIRan Anda bersamaNya di setiap "saat" ..
maka Anda niscaya selalu diJAGA-Nya...
Jangan Takut dan Jangan Khawatir...
PenJAGAan-Nya sangatlah SEMPURNA...

BEBASkan diri Anda dari PIKIRAN Anda sendiri.
SEJATINYA, Anda berbuat NEGATIF bukanlah karena PIKIRAN Anda ,
tapi karena Anda SENDIRI yang kok mau-maunya diPENGARUHi oleh PIKIRAN Anda.
Itu sebabnya kelak ANDA-lah yang berTANGGUNG JAWAB di hadapan Allah,
...bukan PIKIRAN Anda.
Kelak PIKIRAN hanya menjadi SAKSI dalam pengHISABan Anda,
sebagaimana Penglihatan, Pendengaran, dan Fuad yang menjadi saksi.
PIKIRAN adalah UJIAN, tempat SYAITHAN memBISIKkan banyak hal.
Belajar menCUEKkan PIKIRAN berarti Anda belajar menCUEKkan SYAITHAN.
Yuwaswisu fii shuduurinnaas...

Anda adalah ANDA yang diwakili oleh RUH yang telah dititipkan-Nya...
RUH-lah yang seharusnya menjadi DRIVER/KENDALI dalam kehidupan Anda yang singkat...
...sehingga jangan serahkan KENDALI kehidupan Anda kepada PIKIRAN dan PERASAAN Anda...

"Ya Allah, jangan izinkan emosiku, pikiranku, dan jasadku mengikat, mencemari, dan memengaruhi kefitrahan Ruh titipanMu ini.Tolong jagalah Ruh dari-Mu padaku ini, sehingga Ruh ini tetap bisa menjadi Driver bagi kehidupanku..."

Sahabat, semoga kita terlindungi dari hal menTUHANkan dan mengABDI kepada PIKIRAN dan PERASAAN... sebab hanya Allah lah yang berhak ditTUHANkan, sedangkan PIKIRAN, PERASAAN, dan orang lain adalah sebagai pembelajaran dan kawan sinergi untuk bersama-sama bertemu Allah, insya Allah..


Wallahu alam

oleh Kang Zen Abdullah (cahaya-semesta.com)


Selasa, 19 Oktober 2010

Pembelajaran untuk gue

Seorang pemuda Indian bertanya kepada kakeknya mengapa dia mudah sekali tersinggung, gampang marah, tdk tenang dan selalu punya prasangka buruk terhadap orang lain. Dia ingin tahu cara mengubah perangainya…
Sang kakek berkata, bahwa dalam diri manusia ada dua ekor serigala. Serigala yang satu selalu berpikiran negatif, mudah marah dan selalu punya prasangka buruk. Sedang serigala yang lain selalu berpikiran positif, baik hati, dan suka hidup damai. Setiap hari kedua serigala ini selalu berkelahi.
Lalu siapakah yang menang? tanya si pemuda. Yang menang adalah yg setiap hari kau beri makan, kata sang kakek.
Earl Natinghle pernah menuliskan “KITA ADALAH APA YANG KITA PIKIRKAN”. Kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan mengenai diri kita. Mengapa pikiran itu begitu dahsyat pengaruhnya. Ternyata pikiran-pikiran yang kita masukkan dalam diri kita akan mempengaruhi perilaku kita sehari-hari, prilaku akan membentuk watak, watak akan membentuk kebiasaan kita dan kebiasaanlah yang akan menentukan nasib kita. Jika Anda sering membaca buku-buku tentang motivasi, inti dari semua buku-buku tersebut adalah pada bagaimana kita mengelola pemikiran kita. Begitu banyak istilah yang kita dengar dari motivator-motivator handal, mulai dari Kekuatan Pikiran, Kekuatan Kata-Kata, Psycho Cybernetic, The Secret, dsb. Jika Anda telah membaca semua buku-buku tersebut, intinya hanya ada satu kata yaitu PIKIRAN.
Untuk itu mulai hari ini awalilah hidup kita dengan memasukkan pikiran-pikiran positif dalam diri kita juga pikiran-pikiran besar. Setiap pagi sebelum memulai hari katakan pada diri kita “SAYA BISA,SAYA PASTI BISA…SAYA PASTI BISA MELAKUKANNYA. TIDAK ADA HAMBATAN SEBESAR APAPUN YANG DAPAT MENGHENTIKAN SAYA.”

Rabu, 08 September 2010

JIWA YANG SEPI

Kubiarkan kesepian menyelimuti hidupku

Dalam kehampaan merona dalam jiwaku

Mewarnai setiap detik nafasku

Menghantui setiap getar dadaku


Kucari entah dimana dia berada

Menghempas semua asa melemah tiada rasa

Tiada kurasa mengerti akan adanya…

Datanglah wahai bidadari cinta…


Di sela kehampaan kurasakan kesunyian

Terasa menyakitkan rasa kesepian

Kembalikan jiwaku yang s’lalu menginginkan dirimu

Jiwa yang selalu haus dalam pencarian seseorang


Dimanakah orang yang kucari…

Lelah kaki melangkah yang tiada terarah

Merasakan letih…

hingga tak mampu merintih…

Ingin hapuskan rasa kesepian ini…

Siapakah yang mampu kembalikan jiwa ini kembali


"JIWA YANG SEPI"
by Bintang Santora DelaRocha on Tuesday, September 7, 2010 at 12:40pm

Rabu, 14 Juli 2010

Izinkan aku untuk bertanya

Ya Allah
Jika kau perkenankan hambamu yg hina ini untuk bertanya
Izin kan aku untuk itu.

Ya Allah...
Apa yang kau inginkan dari pertemuanku dengan nya ?
Karenanya aku jadi menderita,,,

Ya Allah...
Apa benar benar ia mencintaiku,,,
Jikalau benar, dekatkanlah kami berdua ya Allah
Pertemukan kami

Ya Allah...
Apakah dia adalah jawaban dari doaku
selama ini ?

Ya Allah jawab pertanyaan ini
aku hanya ingin mengharap ridhomu
aku hnaya ingin merasa tenang dalam hidupku
aku hanya ingin berhenti mencari
karena aku sudah lelah

Crooz 14 July 2010 at 6;15 pm

Jumat, 02 Juli 2010

Cinta yang tertunda

Kala itu kamu datang tawarkan cinta
Kala itu kau pasang senyum termanis mu untukku
Kala itu kau sebarkan perhatian penuh untukku
Tapi aku tetap tak bergeming
Hingga kamu pergi dengan sendirinya…

Ketika ku sendiri
Aku tersadar aku kehilangan semua itu
Tapi aku tak tau kemana ku harus mencarimu

satu dasa warsa telah berlalu
Yang aku tau aku selalu ingat kamu

Kini…kau hadir didepanku
Tetap sama, namun sedikit berbeda
Senyum manis itu masih terpasang diwajahmu
Perhatian itu juga masih ada untukku

Tersadar…ku tak ingin kau pergi lagi
karena cerita ini hanyalah
sebuah kisah cinta yang tertunda

( Rawa Laut, E_bee, 030909 )