Jumat, 21 Mei 2010

Diam 2

Ketika ku terdiam
Jangan dikira aku tak berbuat apa apa
Hanya diam, …. Dan menunggu

Ketika ku terdiam
Yang kamu tau, keputus asaan menimpa diriku
Tapi mengapa ?
Justru kamu tambah membuatku putus asa
Tak sadarkah jika kamu telah menyakitiku

Ketika ku terdiam
Aku hanya sedang berfikir
Dan saat ini aku memang harus terdiam
Untuk beberapa waktu…

( E_bee )

Diam 1

Ketika ku terjatuh , ku hanya bisa diam
Lirih menahan perih, luka itu terlalu dalam
Ketika ku terjatuh, ku hanya bisa menangis,
Terisak

Ketika ku terjatuh
Mereka, yang berlalu lalang, singgah menghampiri
Tuk sekedar bertanya “ ada apa denganku “
Lalu pergi tinggalkan aku sendiri, dengan luka itu

Dijalan yang tak pernah sepi
Mereka datang, hanya untuk menertawai
memberi harapan harapan kosong
kemudian pergi, meninggalkan sebuah luka baru

Tapi…tak jarang setetes dua tetes penawar luka
Membuatku tersadar, tak mungkin ku berharap mereka sembuhkan luka

Tapi yang ku tahu
Aku hanya butuh waktu
Tuk sembuh dari luka ini
Lalu kembali berdiri dan kembali berlari

Sesaat ku terdiam,
menikmati buaian angin yang berhembus lembut
yang membuat luka itu semakin cepat kering

( E_Bee, Rawa Laut 310709, 11.26 Pm )

Ketika kamu bertanya

Ketika kamu bertanya
Apa yang aku cari dalam hidup ini ?
Aku hanya mencari kebahagiaan.

Ketika kamu bertanya
Apa yang aku butuhkan untuk diriku ?
Aku butuh kasih sayang .

Ketika kamu bertanya
Apa yang aku mau saat ini ?
Aku hanya mau perhatian.

Karena untuk saat ini
Hanya itulah yang aku butuhkan
Hanya itulah
yang membuat hidupku lebih lengkap
Dan hanya semua itulah
yang membuat jiwa ku tenang


(E_bee, Rawa Laut Agustus 2009 )

Patah Hati Part-2

Yahh…patah hati,…
Tulisan ini muncul ketika seorang laki laki yg gue kenal pernah patah hati karena pacarnya menikah dengan orang lain. Kecewa, sakit hati, mungkin juga marah karena janji untuk setia yang mungkin udah jadi komitmen mereka berdua di ingkari. Tapi masalahnya bukan cara temen gue itu untuk bangkit dari kekecewaan. Tapi lebih ke sikap dan perilakunya yang berubah dari kejadian itu.

Gimana nggak, temen gue tuh orangnya, ramah, humble, seorang pria yang menyenangkan, dan termasuk orang yang penyayang. Setidaknya kalau ada cewek yg jadi ma dia, beruntunglah cewe itu. Tapi karena dikecewain dg mantan pacarnya yang memilih menikah dengan orang lain. Dia jadi berubah. Tetep ramah, namun jadi orang yang tertutup. Trus yang gue liat dia jadi orang yang skeptis, pandangan dia terhadap wanita yang pada awalnya seorang mahluk yang harus disayang menjadi seorang mahluk yang wajib di benci. Dia jadi sulit untuk kembali membina hubungan dg wnita wanita yang lain. Entah apa yang ada diotaknya, tapi dari setiap cerita yang gue denger dari dia, dia sekarang jadi ribet. Pada akhirnya satu kesimpulan semua wanita dimata dia pada akhirnya sama aja dengan mantan pacarnya yang udah ngecewain dia. Ya kalo gak salah sih pacarnya itu menikah dengan orang yang lebih tajir dibanding dia. Sedang dia tidak, tapi pacarnya itu dijodohin.

Sakit hati yang dia terima cukup dalam. Sehingga temen gue itu sulit bangkit dari bayang bayang masa lalunya. Kalo di liat dari jawaban dari setiap pertanyaan yang gue lontarin kedia. Tampaknya dia cukup berbesar hati menerima semua kenyataan itu. Tapi, bibir itu suka beda dg hati. Yang gue tangkep hati dia belum bisa ikhlas.

Sakit hati, setiap orang pasti pernah yang ngerasain yang namanya sakit hati. Cuma, yang ngebedain adalah dari seberapa besar sakit hati yang diterima dan seberapa kuatkah kita menerima semua itu dengan lapang dada. Sakit hati bukan hanya datang dari masalah cinta. Tapi juga berlaku dari semua aspek kehidupan.

Sakit hati bermula dari hati yang terluka, bisa jadi karena ucapan, tingkah laku maupun perlakuan fisik. Gue sendiripun hidup dengan sakit hati yang terbilang cukup dalam. Dari kecil gue sering diejek karena fisik gue yang kurus. Dirumah, gue juga dapet perlakuan yang sama. Di tempat kerjapun begitu. Gue pun sama dengan temen gue itu, maka gue bisa nulis ini. Karena gue beneran bisa ngerasain apa yang dia rasa. Tapi mungkin bedanya, gue pernah bangkit dan nunjukin bahwa gue gak terpengaruh dengan semua yang udah terjadi dengan gue. Gue gak perduli tentang apa yang orang fikir tentang gue. Gue hanya melatih diri gue untuk bisa melihat semua kelebihan gue dan nunjukin ke orang orang itu bahwa mereka salah dah anggep gue remeh. Tapi pembuktian gue tidak berlandaskan dendam. Gue hanya terpacu untuk bangkit dan terus terusan melatih otak gue untuk berfikir positif. Akhirnya semua terbukti, orang orang berbalik respect dengan gue. Tapi akhirnya gue jatuh lagi ketika gue beneran patah hati karena cinta yang bertepuk sebelah tangan.

Gue sempet drop down, bahkan bisa dibilang selama 3 tahun terakhir hidup gue jadi kacau. Masalah intinya memang karena perasaan gue hancur gara gara cinta yang terlalu dalam, tapi yang bikin gue beneran hancur karena saat itu tiga masalah hadir disaat yang bersamaan, dan semuanya berat. Ditambah rasa cape karena kerjaan ngebuat gue jadi orang aneh. Sahabat gue juga jadi salut dengan gue. Seorang gue yang selalu cheer up, bersemangat dan tetap enerjik dan juga jadi inspirasi dia dalam bertindak bisa kalah karena cinta. Gue sempet ketawa denger dia bilang itu. Gak nyangka aja, kalo selama ini ternyata gue tuh sumber inspirasi untuk orang lain. Jangankan dia, gue sendiri aja bingung kenapa dan ada apa dengan diri gue. Yang gue rasa, gue emang beda.

Tapi, gue adalah gue. Mungkin karena terbiasa jatuh dan selalu bangkit dari masalah yang terjadi bukan karena ulah gue sendiri tapi karena lingkungan, ngebuat diri gue secara perlahan mencoba untuk bangkit. Gue bukan tipikal orang yang pasrah nerima semua yang ada. Gue gak gitu.

Mungkin ini tips dari gue. Buat orang orang yang sekarang lagi patah hati.

1. Jangan MENUTUP DIRI. Tetaplah bergaul luas dengan banyak orang dari berbagai kalangan. Gue dulu salah, karena mungkin gue emang orang yang bisa dibilang sedikit tertutup. Tapi teteplah bergaul.
2. Cari kegiatan yang bikin loe happy. Misal hang out bareng temen temen. Atau hal lain yang bikin loe lupa dan gak mikirin masalah loe. Dulu, gue salah karena gue menutupi perasaan hati gue dengan menenggelamkan diri dengan pekerjaan. Yang ada gue stress, hingga akhirnya gue jadi depresi. Bahkan efeknya sekarang, stress dikit aja, kepala gue sakit. Is that why I’m resign from my job. Gue dah gak bisa mikir berat lagi.

3. Berbagilah dengan temen, sahabat atau orang yang lu percaya. Tapi jangan lebay, karena orang bakalan enek. Disini gue salah. Gue terlalu berlebihan menceritakan masalah gue, ma orang yang baru gue kenal lagi, yang ada gue ditinggal pergi. Padahal orang - orang itu lagi coba mendekati gue. Ya iya lah, mereka fikir gue gila…hehehehe…pada intinya sih gue minta dialem. Padahal gue sendiri bisa ngatasin masalah gue sendiri hehehe…tapi masalahnya saat itu sahabat gue pada sibuk juga dengan urusan masing2. Mereka dah gak punya waktu untuk gue. ( balik lagi ke point 1 ) dan orang orang itu juga datang bukan diwaktu yang tepat. Hati gue belum bisa kebuka menerima cinta yang lain.

4. Kalo loe gak dapet berbagi ma orang lain, cari cara untuk bisa nuangin semua emosi loe. Tapi yang positif. Dulu, gue selalu berdialog ma diri gue sendiri, atau gue nulis. Dengan menulis gue bisa numpahin semua yang gue rasa, bahkan gue bisa dengan puas memak maki. Tapi saat itu gue gak melakukannya. Harus sering. Emosi itu harus dikeluarin kalo gak ngebahayain kesehatan diri kita.

5. Jangan pernah berusaha untuk melupakannya. Karena semakin loe berusaha melupakan, yang ada bakalan loe terus teringat dia. Nikmati aja semua perasaan sakit itu. Disaat loe sendiri, dan teringat akan masalah loe. Biarkan aja loe nangis. Tapi liat liat tempat juga, jangan pas ditempat umum loe nangis. Tapi kalo dah gak nahan lagi, ya tangisin aja. Gue juga gitu nangis dalam perjalan pulang diatas angkot. Airmata gue ngucur dengan sendirinya. Gue dah perduli dengan tatapan orang. Pelampiasannya gue potong rambut gue yang panjang sepunggung jadi cepak abis. Padahal rambut gue tuh lagi indah2nya.

6. Teruslah berfikir positif atas apa yang menimpa loe. Jangan pernah berusaha membenci dia. Dan jangan menyalahkan siapa siapa, termasuk diri loe. Dan jangan pernah berfikiran sama ke tiap orang baru yang loe temui. Setiap orang itu beda. Itu hukumnya MUTLAK. Kalo loe belum bisa membuka diri, ya udah, nanti aja. Tapi jangan samain tiap orang. Itu gak bener. Kalo gue mungkin lebih berhati hati aja. Gue make hati gue untuk melihat seseorang. Bisa dipercaya apa nggak.

7. Yang paling terpenting semakin loe banyak masalah semakin mendekatlah kepada Allah. Secara perlahan Allah akan menuntun kita menemukan jawaban jawaban yang kita pengen tau dan cari dari masalah kita. Gue selalu yakin, kalo kita baik ma orang, maka Allah akan membuka satu pintu penolong untuk kita. Dan pintu pintu itu akan terbuka satu persatu ketika kita ada masalah. Minta dibukain jalan ma Allah dengan doa. Dan selama ini itulah yang gue lakuin. Allah itu akan memberi jawaban yang kita mau dari apa aja yang lewat dan sedang kita hadapi. Jawaban dari Allah itu langsung bisa kita rasain. Tapi terkadang kita suka gak nyadar. Untuk bisa dapetin jawaban dari Allah. Latihlah hati loe untuk bisa mendengar petunjuk dari Allah.

Jika kita tertimpa masalah. Sebenarnya kita sendiri sudah tau jawabannya.
Tapi terkadang tertutup dengan rasa egoisnya kita.
Gak mau ngaku salah
Gak mau ngaku kalo dia lebih benar dari kita
Dan yang pasti gak bisa ikhlas nerima cobaan dari Allah. IKhlas yang dari hati ya, bukan mulut doang. Karena ikhlas itu harus dari hati.

Temen gue ini, adalah salah satu penolong yang Allah kasih ke gue. Dia memilih jaga jarak ma gue. Salah gue sih emang. Hehehe…kalo orang stress kan wajar kalo suka salah berulang ulang, namanya otak juga lagi gak bener. ( tetep ngeles)
Lewat dia semangat gue pulih 100 %.

Oh iya, satu kekuatan dalam diri gue adalah gue selalu punya semangat. Mau gue jatuh berulang kali, hancur berulang kali. Gue tetep semangat untuk bisa bangkit lagi. Jadi buat loe, semangat lah untuk tetep berusaha bangkit.

BIARKAN TUHAN MENILAIMU

Terkadang orang lain seringkali berfikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois. Tetapi bagaimanapun juga, terimalah apa adanya.

Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud buruk dibalik perbuatan baik yang kau lakukan itu. Tetapi, tetaplah berbuat baik selalu.

Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan juga teman teman yang iri hati dan cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu.

Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu. Tetapi tetaplah bersikap jujur dan terbuka setiap saat.

Apa yang telah engkau bangun bertahun tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi janganlah berhenti, dan tetaplah membangun.

Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi tetaplah berbahagia.

Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin esok akan dilupakan orang. Tetapi teruslah berbuat baik.
Berikan yang terbaik yang kau miliki dan itu mungkin tidak pernah cukup. Tetapi tetaplah berikan yang terbaik.

Sadarilah bahwa semuanya itu ada anatara engkau dan Tuhan. Tidak akan pernah ada antara engkau dan orang lain. “ jangan perdulikan apa yang orang fikir atas perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang orang yang jujur, dan dia dapat melihat ketulusan hatimu. “

Ada 3 hal penting dalam kehidupan manusia.
Yg pertama adalah berbuat baik
Yg kedua adalah berbuat baik dan,
Yg ketiga adalah berbuat baik


Sekilas tentang tulisan ini…

Tulisan ini gue ambil ( tanpa bilang :p ) dari tulisan ibu Yanti, istri bos gue waktu dia minta edit in naskah dia. Sebenernya tulisan dia yg gue edit lebih ke renungan yang bersifat rohani- hubungan antara dia sebagai seorang umat dengan Yesusnya ( bos gue seorang warga keturunan yg beragama Kristen ). Sewaktu gue ngedit otomatis gue baca dong, walau gue gak ngerti. Tapi ketika sampai ditulisan ini, Gue tertarik aja untuk meng “copy “ dan membawanya untuk gue baca dirumah.

Ada beberapa point dalam tulisan ini yang merupakan obat dari Allah, SWT untuk ngebuat gue sedikit sembuh dan dan kembali bersemangat. Ternyata Allah menempatkan gue untuk kerja disana karena Allah telah menyiapkan satu jawaban dari masalah gue. Dan gue bersyukur dengan itu. Sejak saaat itu, secara perlahan dengan semangat yg sedikit muncul gue menjalani hari hari yg berat bagi gue bagaikan air yg mengalir. Pasrah, mau dibawa kemana gue….

Keyakinan yg muncul bahwa Allah sayang ma gue.